e-Redaksi

Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra dan Pondok Pesantren Nurul Haramain
Putri dibawah pimpinan TGH. Hasanain Djuaini. Lc., M.H.,
adalah salah satu amal jariah Al-magfurlah TGKH. Muhammad Djuani Mukhtar yang masih eksis dan berkembang pesat sampai sekarang, bahkan bisa dibilang Pondok Pesantren ini adalah Nusa Tenggara mini, dilihat dari asal usul santri dan santriwatinya yang berdatangan dari seluruh penjuru kepulauan Nusa Tenggara, bahkan ada juga dari pulau-pulau lain di luar kepulauan Nusa Tenggara.
Dilihat dari keragaman latar belakang santri juga demikian, di Ponpes ini belajar anak petani, nelayan, wiraswasta, anak pejabat, guru, dosen, anak ustazd dan Tuan Guru, anak yang berasal dari keluarga sederhana sampai anak orang berdasi dan bermobil; mereka berkumpul di Pondok ini untuk ‘tafaqquh fiddin’
(mendalami ilmu agama) dan ‘tafakkur fi halqillah’ (mendalami pengetahuan
umum/sains dan teknologi).
Narmada sebagai lokasi tempat keberadaan PonPes ini
adalah daerah pariwisata disini ada bekas kebudayaan/peradaban animis, peradaban Hindu buda, dan peradaban Islam. Disini bertemu segala macam bangsa sebagai touris, lalu bertemu juga santri dan santriwati dari seluruh penjuru
seperti yang di sebutkan di muka.
Dilihat dari segi itu maka keberadaan Ponpes ini mempunyai arti penting dilihat dari konteks gerakan pendidikan islam, peradaban Islam baik dalam konteks local maupun konteks yang lebih luas Nusa Tenggara khususnya Indonesia umumnya, Ponpes yang mampu mengantarkan santri dan santriwatinya mencari jalan untuk menemukan alokasi posisional di masa depan.
Apa yang ada di tangan pembaca saat ini -majalah ini- adalah salah satu argan pondok yang menampung kreatifitas santri dan santriwati dalam hal tulis-menulis, dari sini diharapkan muncul ide-ide yang menggugah dan menggairahkan, muncul penulis-penulis yang handal yang akan mewarnai peradaban Islam di masa depan, sebagaiman pendiri pondok TGKH. Moch. Djuaini Muchtar di ikuti oleh putra beliau TGH. Hasanain Djuaini Muchtar, Lc., MH. telah mewarnai peradaban islam di kawasan ini dan akan melebar dan meluas warna tersebut sejalan Pon-Pes dengan sebaran santri dan santriwatinya.